Seringkali kita mendengar kata-kata hijrah di berbagai kesempatan. Namun, tahukah Anda makna hijrah yang sebenarnya? Kita akan menemukan dalam ringkasan materi kisah menakjubkan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Pastikan membacanya sampai selesai!
Daftar Isi
Ringkasan Materi
Berikut adalah ringkasan materi tentang kisah menakjubkan hijrah nabi Muhammad SAW. Semoga dapat kita ambil ibarat dan bermanfaat bagi kita generasi umat Islam.
Pengertian Hijrah
Tahukah kamu, hijrah secara bahasa diartikan sebagai memutuskan atau meninggalkan. Jika kita meninggalkan hal yang buruk berarti secara bahasa dapat juga dinamakan hijrah. Begitu pula jika kita memutuskan kebiasaan yang tidak baik juga dapat dikatakan hijrah.
Hijrah adalah istilah dalam agama Islam yang berarti “migrasi” atau “pindah tempat tinggal”. Dalam konteks sejarah Islam, pengertian hijrah merujuk pada peristiwa penting di mana Nabi Muhammad ﷺ dan para pengikutnya melakukan perpindahan dari kota Mekah ke kota Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah ini memiliki signifikansi yang besar dalam sejarah Islam karena menandai awal dari penyebaran agama Islam secara luas dan pendirian negara Islam pertama di Madinah. Hijrah juga dianggap sebagai tahun awal dalam penanggalan Islam, yaitu tahun 1 Hijriyah.
Namun apakah kalian tahu apa penyebabnya sehingga Beliau rela meninggalkan kota tercinta tempat Beliau dilahirkan? Seperti halnya saat kita atau ada teman yang berpindah sekolah pasti memiliki sebab-sebab tertentu sehingga harus meninggalkan tempatnya yang lama ke tempat yang baru.
Sebab-sebab hijrahnya nabi Muhammad SAW ke Madinah
Ada tiga penyebab utama kenapa Nabi Muhammad SAW berhijrah dari kota Mekkah ke Madinah, yang pertama yaitu tentu adalah perintah Allah SWT, kedua karena dakwah Nabi Muhammad SAW di kota Mekkah tidak dapat berkembang dengan baik karena dihalangi oleh kaum kafir Quraisy, dan ketiga karena adanya persitiwa bai’atul ‘aqabah.
Perintah Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah:218:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٢١٨
innalladzîna âmanû walladzîna hâjarû wa jâhadû fî sabîlillâhi ulâ’ika yarjûna raḫmatallâh, wallâhu ghafûrur raḫîm
Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dakwah Nabi Muhammad SAW di Kota Mekah Tidak Berkembang
Perjuangan Nabi Muhammad SAW berdakwah di kota Mekah mendapatkan penentangan dari masyarakat kafir Quraisy. Beliau SAW mendapatkan perlakukan yang buruk mulai dari perkataan, intimidasi, boikot kingga kekerasan fisik kepada pengikut-pengikut beliau yang beasal dari golongan lemah.
Puncak dari penentangan itu ialah saat para pemebsar kafir Quraisy memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Hal ini dikarenakan segala halangan mulai dari bujuk rayu, sampai kekerasan yang dilakukan tidak menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW. Nabi tetap istiqamah dan tabah menyiarkan ajaran dari Allah SWT, yaitu agama Islam.
Peristiwa Bai’atul ‘Aqabah
Orang-orang Madinah menyambut ajaran Nabi Muhammad SAW meskipun orang-orang Kafir Quraisy menolaknya. Hal ini ditandai dengan masuk Islamnya suku Khazraj saat menjalankan ibadah haji ke kota Mekah. Setelah itu banyak orang-orang Yatsrib yang mesuk Islam.
Pada musim haji berikutnya sebanyak 12 orang Yatsrib yang mendatangi Nabi SAW dan berbaiat setia dan menerima ajaran Islam. Peristiwa ini disebut Bai’at ‘Aqabah pertama. Dengan adanya persitiwa ini, Allah memberikan harapan akan berkembangnya Islam di tanah yang baru, yakni Yatsrib. (lengkapnya baca di artikel “Keislaman Sahabat Anshar dan Kesabaran Dakwah Rasulullah“.
Kisah Menakjubkan Hijrah Nabi Muhammad
Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan hijrah pada tahun 622 Masehi. Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu peristiwa luar biasa dalam sejarah agama Islam. Perjalanan ini penuh dengan keberanian, ketabahan, dan perlindungan Allah SWT. Berikut adalah cerita menakjubkan perjalanan hijrah beliau:
Allah Memerintahkan Nabi Muhamamd SAW untuk Berhijrah
Pada tahun 622 Hijriyah atau 14 tahun setelah beliau diangkat menjadi rasul, Allah menurunkan wahyu yang menyebutkan bahwa orang-orang kafir Quraisy bersekongkol untuk menyingkirkan Nabi Muhammad SAW. Allah memberikan izin kepada Nabi SAW untuk berhijrah ke kota Yatsrib.
Pada siang hari Nabi Muhammad SAW pergi ke rumah Abu Bakr ra untuk merencanakan perjalanan hijrah tersebut. Setelah merencanakan perjalanan, Nabi kembali ke kediamannya menunggu malam hari untuk berangkat.
Kediaman Nabi Muhammad SAW dikepung
Orang-orang kafir Quraisy telah bersekongkol untuk membunuh Nabi Muhammad SAW pada malam hari saat beliau tertidur. Mereka mengepung rumah beliau SAW dan menunggu waktu yang tepat untuk masuk dan membunuhnya beramai-ramai.
Namun Allah adalah Dzat yang Maha kuasa dan tidak berkenan rencana orang-orang kafir Quraisy berhasil. Sayyidina Ali ibn Abi Thalib menggantikan posisi tidur Nabi SAW di peraduannya dengan menggunakan selimut hijau buatan hadlramaut, Yaman seperti yang biasa Nabi kenakan.
Setelah tiba waktu berangkat, Nabi keluar rumah melawati para pemuda Quraisy yang berjaga dan bersiap. Namun mereka tidak dapat melihat Nabi Muhammad SAW lewat. Bahkan Nabi Muhammad SAW lewat sembari menaburkan debu di kepala para pemuda tersebut sambil membaca QS. Yaasiin:9.
يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ ٩
yukhâdi‘ûnallâha walladzîna âmanû, wa mâ yakhda‘ûna illâ anfusahum wa mâ yasy‘urûn
“Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.”
Nabi Muhamamd SAW Meninggalkan Rumahnya
Setelah Nabi Muhamamd SAW berhasil meninggalkan rumahnya, beliau SAW menuju rumah Abu Bakar ra. Keduanya pun keluar dari kota Mekah melalui pintu kecil menuju ke gua Tsur. Beliau berdua sangat berhati-hati saat berjalan bahkan hanya memakai ujung jarinya agar tidak meninggalkan jejak.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW Berhijrah dari Mekah ke Madinah
Perjalanan hijrah Nabi Muhamamd SAW bertepatan pada tanggal 27 Shafar tahun ke-14 tahun kenabian atau pada tanggal 12 atau 13 September 622 M.
Dalam perjalanan menuju kota Yatsrib, Nabi Muhamamad SAW tidak menggunakan jalur yang biasa dilalui, tetapi menggunakan jalur memutar melawati jalur ke Yaman. Yaitu jalur di selatan kota Mekah. Dalam perjalanan itu, beliau menyewa jasa penunjuk jalan yang bernama Abdullah al-‘Uraiqith. Hal ini dilakukan demi menjaga keselamatan dari kejaran orang kafir Quraisy.
Berdiam di Gua Tsur
Sebelum melanjutkan perjalanan, Nabi SAW dan Abu Bakar ra berdiam di gua Tsur. Sebelum memasuki gua itu, Abu Bakar memeriksa ke dalam gua unutk memastikan tidak ada sesuatu yang membahayakan Nabi SAW. Setelah dinilai aman Abu Bakar membersihkan dan mempersilahkan Nabi SAW unutk masuk ke dalam gua.
Nabi SAW berdiam di gua Tsur selama tiga malam, mulai dari Malam Jumat, Sabtu dan Ahad. Salama tinggal di gua Tsur Abu Bakar memerintahkan ankanya yang bernama Abdullah untuk mencari informasi dan kondisi kota Mekah dan orang kafir Quraisy. Setiap malam Abdullah datang unutk memberikan informasi dan kembali ke kota Mekah sebelum subuh.
Setelah Abdullah pulang, Amir ibn Fuhairah akan menggembalakan kambingnya di rute yang dilalui Abdullah unutk menghilangkan jejaknya. Sehingga orang kafir tidak menemukan tempat persembunyian Nabi SAW dan ABu Bakar ra.
Orang-orang Quraisy terus elakukan pengejaran dan pencarian. Bahkan membuat sayembara, siapapun yang dapat memberikan informasi atau menemukan Nabi Muhammad SAW akan diberikan hadiah 100 ekor unta, mereka juga mempekerjakan ahli pencari jejak atau pelacak.
Akhirnya mereka pun sampai di dekat gua Tsur tempat Nabi SAW bersembunyi. Salah satu diantara mereka diperintahkan unutk memeriksa gua tersebut. Tetapi saat ia melihat di mulut gua terdapat sarang laba-laba dan ada dua ekor merpati hutan yang bersarang, maka ia meyakini bahwa tidak ada orang di dalam gua tersebut.
Itulah salah satu tanda kekuasaan Allah dan menjadi mukjizat Nabi Muhammad SAW sehingga mereka tidak dapat menemukan NAbi Muhammad SAW dan Abu Bakar ra.
Tiba di Quba
Setelah keadaan terasa aman dan memungkinkan unutk melanjutkan perjalanan, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar pun berangkat menuju kota Yatsrib melalui jalur pantai laut Merahmenggunakan unta yang telah disiapkan oleh Amr ibn Fuhairah.
Setelah melawati perjalanan berhari-hari berliau akhirnya sampai di Quba pada tanggal 8 Rabi’ul Awal. Beliau berdiam di rumah Kultsum ibn Al-Hadm. Kemudian Ali ibn Abi Thalib ra menyusul Nabi SAW berhijrah dan bertemu di Quba.
Selama Nabi SAW tinggal di Quba, beliau membangun masjid yang dinamakan masjid Quba, yaitu masjid yang pertama kali dibangun atas dasar ketakwaan kepada Allah SWT. Beliau tinggal di Quba selama 4 hari.
Tiba di Yatsrib
Pada hari Jumat tanggal 13 Rabiul Awal, Nabi Muhammad SAW dan rombongan tiba di kota Yatsrib. Para penduduk yang telah mengetahui bahwa NAbi telah berhasil lolos dari kepungan kafir Quraisy sangat antusias menyambutnya di perbatasan kota. Mereka berdiri berbaris sabil meneriakkan takbir dan pujia-pujian kepada Nabi SAW sambil menabuh rebana.
Hari itu adalah hari yang sangat bersejarah, hingga saat ini pun saat umat ISlam membaca Maulid selalu mengumandangkan shalawat sambil berdiri menirukan orang-orang Yatsrib menyambut Nabi Muhammad SAW. Sejak saat itulah kota Yatsib berubah namanya menjadi Madinatun Nabi atau Kotanya Nabi Muhamamd SAW yang disingkat menjadi kota Madinah.
Penutup
Demikianlah kisah menakjubkan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan ibrah darinya. Semoga kita mendapatkan anugerah rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Jangan lupa setelah mempelajari materi di atas, kerjakan soal ulangan kisah hijrah nabi Muhammad SAW untuk menguji pemahaman.
Satu tanggapan untuk “Ringkasan Materi Kelas 4 Kisah Menakjubkan Hijrah Nabi Muhammad”
[…] anak-anak mempelajari kisah hijrah nabi Muhammad SAW sekarang saatnya untuk menguji pemahaman anak-anak. Kerjakan Soal Ulangan PAI Kelas 4 Kisah Hijrah […]